A. Tanaman Bersifat Racun 
1. Castor Bean (Biji Kasturi)
Castor
 bean atau biji kasturi  yang sering disebut sebagai jarak pagar dengan 
nama latin Ricinus  comunis, ternyata mengandung racun yang sangat 
berbahaya bagi manusia.  Racun yang terkandung disebut ricin yang sangat
 berbahaya bagi manusia.  Walaupun minyak jarak digunakan sebagai bahan 
tambahan makanan dalam  permen dan coklat. Namun demikian kita tidak 
pernah keracunan, karena  ricin yang terkadung dalam biji jarak ketika 
diekstraksi untuk  memperoleh minyaknya, molekul ricin tidak bercampur 
dengan dengan minyak  sehingga terbuang sebagai hasil samping.
Jumlah
 500 mikrogram (1  mikrogram = satu per sejuta gram) risin atau hanya 
sebesar ujung peniti  sudah cukup untuk membuat manusia menemui 
kematiannya. Kemampuannya ini  membuat risin menjadi zat bioteroris yang
 ditakuti.
  Namun di sisi lain, kemampuan potensialnya membunuh sel menjadi 
harapan  bagi pengembangan teknik penyembuhan penyakit seperti tumor, 
kerusakan  sumsum tulang, dan AIDS.
Risin
 merupakan suatu protein  globular dengan bobot molekul 66 kDa (kilo 
dalton) tersusun atas dua  buah rantai yang saling berhubungan, yaitu 
rantai A (32 kDa) dan rantai B  (32 kDa). Kedua rantai penyusun risin adalah suatu glikoprotein, protein yang mengikat gugus karbohidrat manosa. Keduanya secara kovalen dihubungkan oleh jembatan disulfida. Ditinjau dari segi fungsinya, kedua rantai penyusun risin berbeda satu sama lain.
  Rantai A memiliki aktivitas toksik karena dapat menghambat sintesis  
protein. Sedangkan rantai B berfungsi mengikat reseptor permukaan sel  
yang mengandung galaktosa.
Gejala
 yang ditimbulkan risin  cukup beragam bergantung pada jalur masuk 
molekul ini ke dalam tubuh.  Gejala yang timbul apabila kita terpapar 
risin melalui jalur udara  (pernafasan) adalah batuk, kesulitan 
bernafas, demam, mual, muntah,  kulit berwarna kebiru-biruan, dan 
tekanan darah rendah.
  Terpapar risin melalui jalur pencernaan (mulut) akan menimbulkan 
gejala  awal seperti diarrhea, dehidrasi, tekanan darah rendah, 
halusinasi, dan  darah dalam urin. Sedangkan apabila bubuk risin mengenai mata dan kulit, maka akan menimbulkan mata merah dan rasa sakit pada mata dan kulit.
perlu
 diketahui bahwa Sampai  saat ini, obat yang efektif untuk mengatasi 
keracunan akibat risin pada  manusia belum ditemukan dan sekarang masih 
dalam tahap penelitian.
Ricin
 pernah membuat geger  Amerika Serikat sebab bubuk risin ditemukan di 
dalam surat yang  ditujukan ke kantor Bill Frist, senator dari Partai 
Republik. Petugas gabungan dari FBI, Badan Perlindungan Lingkungan, dan marinir segera turun tangan. Kantor para senator itu kemudian ditutup selama beberapa hari. Semua surat di seluruh bagian kantor dikumpulkan dan diperiksa. Semua panik dan ketakutan.
Wajar
 kalau senat Amerika  geger. Walaupun risin termasuk ke dalam kelompok 
protein, ia berbeda  dengan protein kebanyakan, risin bukan sembarang 
protein karena risin  adalah protein beracun.
  Daya racunnya sanggup membunuh manusia, hewan, dan serangga dalam  
beberapa jam saja. Ini menjadikan risin sebagai sumber yang potensial  
untuk pembuatan senjata biologis.
Risin
 pertama kali ditemukan  oleh Stillmark pada tahun 1888 ketika sedang 
melakukan uji coba ekstrak  biji kastroli (castrol bean) pada sel darah 
merah. Hasil uji cobanya  saat itu menunjukkan bahwa ekstrak biji 
tersebut sanggup menggumpalkan  sel darah merah. Pada saat itu, 
Stillmark tidak mengetahui ada apa di  balik semua itu. Namun kini kita 
mengetahui bahwa yang berperan dalam  penggumpalan sel darah merah 
tersebut adalah suatu protein enzim yang  dikenal sebagai risin. 
2. Rosary Pea (Kacang Polong Rosary)
2. Rosary Pea (Kacang Polong Rosary)
Rosari Pea atau Biji kacang polong rosari degan nama Latin Abrus precatorius, merupakan tanaman asli Indonesia yang tumbuh di daerah tropis dan subtropis. Biji tanaman ini mengandung lectin khusus yang disebut abrin. Biji kacang polong rosari terdiri dari dua jenis yakni yang berbiji putih Biji dan berbiji merah hitam seperti pada Gambar.
Abrin
 yang terkandung dalam  biji kacang polong rosari jika masuk ke dalam 
tubuh menyebabkan ribosom  tidak bekerja. Satu molekul abrin akan 
membunuh hingga 1.500 ribosom per  detik. Gejala identik dengan risin, 
kecuali abrin lebih beracun oleh  hampir dua lipat, dosis fatal abrin 
adalah sekitar 75 kali lebih kecil  dari dosis fatal risin. Abrin dapat 
membunuh dengan jumlah kurang dari 3  mikrogram.
Dalam
 tubuh abrin dapat  menyebabkan demam, mual, mengeluarkan busa, 
disfungsi gula darah dan  juga kejang-kejang, lalu menyerang ginjal, 
kamdung kemih, pendarahan  retina, dan luka dalam yang menyebar. 
Sama
 seperti ricin, obat  penawar untuk abrin juga belum ditemukan. Oleh 
sebab itu, sebaiknya  hindari berpapasan dengan abrin. Namun jika telah 
terpapar misalnya  tertelan sebaiknya segera minum arang aktif kemudian 
segera di bawa ke  puskesmas atau rumah sakit untuk perawatan lebih 
lanjut. Jika terkena mata ataupun bagian kulit yang lain segera bilas dengan air yang mengalir secepat mungkin. 
3. Monkshood atau wolfsbane
Tanaman
 disebut juga wolfsbane  karena sering digunakan oleh para petani untuk 
membasmi serangga.  Tanaman ini dalam cerita-cerita fiksi digunakan 
untuk mendeteksi manusia  srigala. Tanaman ini disebut juga sebagai 
“tanaman arsenik “ dan pada  zaman dahulu digunakan sebagai racun untuk 
mencemari pasokan air musuh.  Racun yang dikandung dalam tumbuhan ini 
disebut alkaloid pseudaconitine, yang digunakan oleh orang-orang Ainu Jepang digunakan pada ujung panah mereka sebagai racun untuk berburu.
Monkshood
 dapat ditemukan  tumbuh di seluruh Eropa dan Amerika Serikat. Karena 
semua bagian  tanaman beracun, maka penanganannyapun ekstra hati-hati. 
Kontak dengan  kulit dapat menyebabkan mati rasa sementara dan anak-anak
 yang memegang  umbi untuk jangka waktu yang panjang dapat menyerap 
alkaloid beracun dan  mati. Menelan atau penyerapan tanaman dapat 
menyebabkan gejala jantung  dan kelumpuhan. Jika tertelan, gejala 
meliputi terbakar pada tungkai dan  perut. Dalam kasus dosis besar, 
kematian dapat terjadi dalam 2-6 jam  dan 20ml cukup untuk membunuh 
manusia dewasa.
4. Racun Bushman
Tanaman bushman atau Acokanthera oppositifolia paling banyak ditemukan didaerah-daerah beriklim panas dan biasanya tumbuh dibawah pohon lain ayaupun dipinggiran semak. 
5. Snakeroot
Snakeroot dengan nama Latin Ageratina altissima
  merupakan tanaman beracun asli Amerika utara dan mengandung racun  
tremetol. Tanaman ini tidak membunuh manusia secara langsung, karena  
masuk ke dalam tubuh manusia melalui ternak. Artinya jika ternak  
mengkonsumsi tanaman ini, kemudian ternak tersebut di makan atau diambil
  susu untuk dikonsumsi maka racun tersebut ikut masuk ke dalam tubuh. Hal ini juga percaya bahwa ibu Abraham Lincoln, Nancy Hanks, meninggal karena penyakit susu yang disebabkan oleh tanaman ini. 
  
  
  
Hati-hati
 tanaman yang satu ini  sangat banyak disekitar kita. Oleh sebab itu, 
ternak peliharaan jangan  diberikan sembarang tanaman. Walaupun tanaman 
tersebut tidak berbahaya  bagi ternak, tetapi zat yang terkandung di 
dalamnya berbahaya bagi  manusia.
6. English Yew
English Yew (cemara Inggris) atau taxus baccata,
  adalah salah satu pohon mematikan di muka bumi. Pohon yang hijau 
rimbun  ini umum ditemukan di Eropa. Oleh para ilmuwan cemara ini 
dianggap  sebagai pohon aneh, karena seluruh bagiannya sangat beracun 
kecuali  kulit buahnya. 
Karena
 racunnya memabukkan dan  menyebabkan kelumpuhan, pernah digunakan untuk
 proses aborsi yang  umumnya berakhir dengan kematian. Racun utamanya 
adalah taxine atau  taxane dengan rumus molekul C20H36.
 Taxine  merupakan suatu alkaloid pemicu terjadinya serangan jantung. 
Racun  tumbuhan ini beraksi dengan cepat dan sampai saat ini belum 
ditemukan  penawarnya. Struktur Taxane seperti pada Gambar.
Gambar Rumus Struktur Taxine
Pada
 manusia dosis mematikan  dilaporkan antara 50 dan 100 gram. Kayu 
tumbuhan ini juga beracun.  Beberapa pembuat busur dianggap telah 
meninggal akibat penanganan kayu  dalam kerajinan mereka.
7. Narcissus
Narcissists,
 yang juga disebut  daffodil ini, sebenarnya adalah racun yang berbahaya
 juga. Yang  menyebabkannya adalah bukan bunga atau batangnya melainkan 
akar  simpannya (bulbs).
  Satu kasus fatal yang terkenal di Toulouse di awal tahun 1900-an  
terjadi ketika akar-akar simpan (yang menggelembung) ini dikira sebagai 
 bawang dan dikonsumsi. 
Di
 botanical.com dijelaskan  sbb: “Socrates menyebut tanaman ini ‘Chaplet 
of the infernal Gods’  karena efek narkotika-nya. Ekstrak dari akarnya 
ketika dioleskan pada  luka terbuka akan menyebabkan sempoyongan, mati 
rasa seluruh sistem  syaraf dan kelumpuhan jantung.” Mesi demikian 
tanaman ini juga punya  khasiat karena dipercaya dapat menyembuhkan 
kebotakan juga digunakan  sebagai zat perangsang (aphrodisiac).
8. Choke cherry
Chokecherry atau Prunus virginiana merupakan tanaman asli Amerika Utara. Buah tanaman ini berdiameter sekitar 1 cm dengan warna ungu kehitaman. 
Tanaman
 ini mengandung asam hydrocyanic  yang berbahaya bagi kesehatan ternak. 
Hewan yang mengkonsumsi tanaman  ini dalam jumlah besar bisa meninggal 
dalam waktu 60 menit. Keberadaan  tanaman ini sangat berbahaya karena, 
hewan-hewan lebih menyukai tanaman  ini dibanding tanaman lain yang 
berada disekitarnya. 
 Pengobatan
 yang disarankan termasuk injeksi intraperitoneal atau  intravena dari 
campuran 20 ml larutan 10% natrium tiosulfat dan 10 ml  larutan 10% 
natrium nitrit. Untuk hewan dalam stadium lanjut keracunan,  pengobatan 
intravena sangat penting. Jangan biarkan binatang menjadi  bersemangat 
ketika mereka sedang dirawat. Untuk nasihat mengenai  pengobatan, 
konsultasikan dengan dokter hewan setempat. 
9. Moonseed (bijibulan)
Biji
 dari buah yang berasal dari  Amerika Utara ini adalah racun yang sangat
 berbahaya bagi manusia, meski  burung bisa memakannya. Moonseed dengan 
nama Latin Menispermum candense awalnya menyebabkan kelumpuhan dan lebih fatal lagi pada dosis yang lebih banyak dan apabila tidak diobati dengan segera.
B. Tanaman Bersifat Obat
1. Sirih Merah Sebagai Tanaman Obat Multi Fungsi
 Tanaman sirih merah (Piper crocatum) termasuk dalam famili Piperaceae,
 tumbuh merambat dengan bentuk daun menyerupai hati dan bertangkai, yang
 tumbuh berselang-seling dari batangnya serta penampakan daun yang 
berwarna merah keperakan dan mengkilap. Dalam daun sirih merah 
terkandung senyawa fitokimia yakni alkoloid, saponin, tanin dan 
flavonoid. Sirih merah sejak dulu telah digunakan oleh masyarakat yang 
berada di Pulau Jawa sebagai obat untuk meyembuhkan berbagai jenis 
penyakit dan merupakan bagian dari acara adat. 
Penggunaan
 sirih merah dapat digunakan  dalam bentuk segar, simplisia maupun 
ekstrak kapsul. Secara empiris  sirih merah dapat menyembuhkan berbagai 
jenis penyakit seperti diabetes  militus, hepatitis, batu ginjal, 
menurunkan kolesterol, mencegah stroke,  asam urat, hipertensi, radang 
liver, radang prostat, radang mata,  keputihan, maag, kelelahan, nyeri 
sendi dan memperhalus kulit. Hasil uji  praklinis pada tikus dengan 
pemberian ekstrak hingga dosis 20 g/kg  berat badan, aman dikonsumsi dan
 tidak bersifat toksik. Sirih merah  banyak digunakan pada klinik herbal
 center sebagai ramuan atau terapi  bagi penderita yang tidak dapat 
di-sembuhkan dengan obat kimia. Potensi  sirih merah sebagai tanaman 
obat multi fungsi sangat besar sehingga  perlu ditingkatkan dalam 
penggunaannya sebagai bahan obat moderen.Tanaman sirih merah (Piper crocatum) termasuk dalam famili Piperaceae,
 tumbuh merambat dengan bentuk daun menyerupai hati dan bertangkai, yang
 tumbuh berselang-seling dari batangnya serta penampakan daun yang 
berwarna merah keperakan dan mengkilap. Dalam daun sirih merah 
terkandung senyawa fito-kimia yakni alkoloid, saponin, tanin dan 
flavonoid. Sirih merah sejak dulu telah digunakan oleh masyarakat yang 
berada di Pulau Jawa sebagai obat untuk meyem-buhkan berbagai jenis 
penyakit dan merupakan bagian dari acara adat. Penggunaan sirih merah 
dapat digunakan dalam bentuk segar, simplisia maupun ekstrak kapsul. 
Secara empiris sirih merah dapat menyembuhkan berbagai jenis penyakit 
seperti diabetes millitustushepatitis, batu ginjal, me-nurunkan 
kolesterol, mencegah stroke, asam urat, hipertensi, radang liver, radang
 prostat, radang mata, keputihan, maag, kelelahan, nyeri sendi dan 
memperhalus kulit. Hasil uji praklinis pada tikus dengan pemberian 
ekstrak hingga dosis 20 g/kg berat badan, aman dikonsumsi dan tidak 
bersifat toksik. Sirih merah banyak digunakan pada klinik herbal center 
sebagai ramuan atau terapi bagi penderita yang tidak dapat di-sembuhkan 
dengan obat kimia. Potensi sirih merah sebagai tanaman obat multi fungsi
 sangat besar sehingga perlu ditingkatkan dalam penggunaannya sebagai 
bahan obat moderen.
Tanaman
 sirih mempunyai banyak spesies dan memiliki jenis yang beragam, seperti
 sirih gading, sirih hijau, sirih hitam, sirih kuning dan sirih merah. 
Semua jenis tanaman sirih memiliki ciri yang hampir sama yaitu 
tanamannya merambat dengan bentuk daun menyerupai hati dan bertangkai 
yang tumbuh berselang seling dari batangnya.
Sirih
 merah (Piper crocatum) adalah salah satu tanaman obat potensial yang 
sejak lama telah diketahui memiliki berbagai khasiat obat untuk 
menyembuhkan berbagai jenis penyakit, disamping itu juga memiliki 
nilai-nilai spritual yang tinggi. Sirih merah termasuk dalam satu elemen
 penting yang harus disediakan dalam setiap upacara adat khususnya di 
Jogyakarta. Tanaman ini termasuk di dalam famili Pipe-raceae dengan 
penampakan daun yang berwarna merah keperakkan dan mengkilap saat kena 
cahaya.
Sirih
 merah tumbuh merambat di pagar atau pohon. Ciri khas tanaman ini adalah
 berbatang bulat berwarna hijau keunguan dan tidak berbunga. Daunnya 
bertangkai membentuk jantung hati dan bagian ujung daun meruncing. 
Permukaan daun meng-kilap dan tidak merata. Yang mem-bedakan dengan 
sirih hijau adalah selain daunnya berwarna merah keperakan, bila daunnya
 disobek maka akan berlendir serta aromanya lebih wangi.
Ramuan
 sirih merah telah lama dimanfaatkan oleh lingkungan kra-ton Jogyakarta 
sebagai tanaman obat yang beguna untuk ngadi saliro. Pada tahun 1990-an 
sirih merah di-fungsikan sebagai tanaman hias oleh para hobis, karena 
penampilannya yang menarik. Permukaan daunnya merah keperakan dan 
mengkilap. Pada tahun-tahun terakhir ini ramai dibicarakan dan 
dimanfaatkan se-bagai tanaman obat. Dari beberapa pengalaman, diketahui 
sirih merah memiliki khasiat obat untuk berbagai penyakit. Dengan ramuan
 sirih merah telah banyak masyarakat yang tersembuhkan dari berbagai 
pe-nyakit. Oleh karena itu banyak orang yang ingin membudidayakannya.
Aspek budidaya
Sirih
 merah dapat diperbanyak secara vegetatif dengan penyetekan atau 
pencangkokan karena tanaman ini tidak berbunga. Penyetekan dapat 
dilakukan dengan menggunakan sulur dengan panjang 20 - 30 cm. Sulur 
sebaiknya dipilih yang telah mengeluarkan akar dan mempunyai 2 - 3 daun 
atau 2 - 3 buku. Untuk mengurangi penguapan, daun di ku-rangi sebagian 
atau buang seluruh-nya. Sulur diambil dari tanaman yang sehat dan telah 
berumur lebih dari setahun. Cara perbanyakan dengan dengan setek dapat 
dilakukan dengan me-nyediakan media tanam berupa pasir, tanah dan kompos
 dengan perban-dingan 1 : 1 : 1. media tersebut di-masukkan ke dalam 
polibeg berdi ameter 10 cm yang bagian bawah-nya sudah dilubangin. Setek
 yang telah dipotong-potong direndam dalam air bersih selama lebih 
kurang 15 menit. Setek ditanam pada poli-beg yang telah berisi media 
tanam. Letakkan setek ditempat yang teduh dengan penyinaran matahari 
lebih kurang 60%.
Perbanyakan
 dengan cara pencangkokan dilakukan dengan me-milih cabang yang cukup 
tua kira-kira 15 cm dari batang pokoknya, kemudian cabang tersebut 
diikat atau dibalut ijuk atau sabut kelapa yang dapat menghisap air. 
Pencangkokan tidak perlu mengupas kulit batang. Cangkok diusahakan 
selalu basah agar akarnya cepat tumbuh dan ber-kembang. Cangkok dapat 
dipotong dan ditanaman di polibeg apabila akar yang muncul sudah banyak.
 Untuk tempat menjalar dibuat ajir dari batang kayu atau bambu. 
Penyiraman dilakukan satu sampai dua kali dalam sehari tergantung cuaca.
Penanaman
 di lapangan dilaku-kan pada awal musim hujan dan sebagai tiang panjat 
dapat digunakan tanaman dadap dan kelor. Jarak tanam dapat digunakan 1 x
 1 m, 1 x 1,5 m tergantung kondisi lahan.
Sirih
 merah dapat beradaptasi dengan baik di setiap jenis tanah dan tidak 
terlalu sulit dalam pemelihara-annya. Selama ini umumnya sirih merah 
tumbuh tanpa pemupukan. Yang penting selama pertumbuhannya di lapangan 
adalah pengairan yang baik dan cahaya matahari yang diterima sebesar 60 -
 75%.
Penangan pasca panen
Tanaman
 sirih merah siap untuk dipanen minimal berumur 4 bulan, pada saat ini 
tanaman telah mem-punyai daun 16 - 20 lembar. Ukuran daunnya sudah 
optimal dan panjangnya mencapai 15 - 20 cm. Daun yang akan dipanen harus
 cukup tua, bersih dan warnanya mengkilap karena pada saat itu kadar 
bahan aktifnya sudah tinggi. Cara pemetikan dimulai dari daun tanaman 
bagian bawah menuju atas.
Setelah
 dipetik, daun disortir dan direndam dalam air untuk membersihkan 
kotoran dan debu yang menempel, kemudian dibilas hingga bersih dan 
ditiriskan. Selanjutnya daun dirajang dengan pisau yang tajam, bersih 
dan steril, dengan lebar irisan 1 cm. Hasil rajangan dikering anginkan 
di atas tampah yang telah dialas kertas sampai kadar airnnya di bawah 
12%, selama lebih kurang 3 - 4 hari. Rajangan daun yang telah kering 
dimasukkan ke dalam kan-tong plastik transparan yang kedap air, 
bersama-sama dimasukan silika gel untuk penyerap air, kemudian ditutup 
rapat. Kemasan diberi label tanggal pengemasan selanjutnya disimpan di 
tempat kering dan bersih. Dengan penyimpanan yang baik simplisia sirih 
merah dapat bertahan sampai 1 tahun.
Cara
 penggunaan simplisia sirih merah yaitu dengan merebus se-banyak 3 - 4 
potongan rajangan dengan satu gelas air sampai men-didih. Setelah 
mendidih, rebusan ter-sebut disaring dan didinginkan. Penggunaan sirih 
merah dapat dilakukan selain dalam bentuk sim-plisia juga dalam bentuk 
teh, serbuk, dan ekstrak kapsul.
Pembuatan
 serbuk sirih merah yaitu diambil dari simplisia yang telah kering 
kemudian digiling dengan menggunakan grinder mencapai ukuran 40 mesh. 
Pengemasan dilakukan pada kantong plastik transparan dan diberi label. 
Sedang-kan ekstrak kapsul dibuat dari hasil serbuk yang di ekstrak 
dengan menggunakan etanol 70%. Ekstrak kental yang didapat ditambahkan 
bahan pengisi tepung beras 50% dan dikeringkan dengan menggunakan oven 
pada suhu 400C, setelah kering dimasukkan ke dalam kapsul.
Kandungan kimia
Tanaman
 memproduksi berbagai macam bahan kimia untuk tujuan tertentu, yang 
disebut dengan me-tabolit sekunder. Metabolit sekunder tanaman merupakan
 bahan yang tidak esensial untuk kepentingan hidup tanaman tersebut, 
tetapi mem-punyai fungsi untuk berkompetisi dengan makhluk hidup 
lainnya. Metabolit sekunder yang diproduksi tanaman bermacam-macam 
seperti alkaloid, terpenoid, isoprenoid, fla-vonoid, cyanogenic, 
glucoside, glu-cosinolate dan non protein amino acid. Alkaloid merupakan
 metabolit sekunder yang paling banyak di produksi tanaman. Alkaloid 
adalah bahan organik yang mengandung nitrogen sebagai bagian dari sistim
 heterosiklik. Nenek moyang kita telah memanfaatkan alkaloid dari 
tanaman sebagai obat. Sampai saat ini semakin banyak alkaloid yang 
ditemukan dan diisolasi untuk obat moderen.
Para
 ahli pengobatan tradisional telah banyak menggunakan tanaman sirih 
merah oleh karena mempunyai kandungan kimia yang penting untuk 
menyembuhkan berbagai penyakit. Dalam daun sirih merah terkandung 
senyawa fitokimia yakni alkoloid, saponin, tanin dan flavonoid. Dari 
buku ”A review of natural product and plants as potensial antidiabetic” 
dilaporkan bahwa senyawa alko-koloid dan flavonoid memiliki ak-tivitas 
hipoglikemik atau penurun kadar glukosa darah.
Kandungan
 kimia lainnya yang terdapat di daun sirih merah adalah minyak atsiri, 
hidroksikavicol, kavi-col, kavibetol, allylprokatekol, kar-vakrol, 
eugenol, p-cymene, cineole, caryofelen, kadimen estragol, ter-penena, 
dan fenil propada. Karena banyaknya kandungan zat/senyawa kimia 
bermanfaat inilah, daun sirih merah memiliki manfaat yang sangat luas 
sebagai bahan obat. Karvakrol bersifat desinfektan, anti jamur, sehingga
 bisa digunakan untuk obat antiseptik pada bau mulut dan keputihan. 
Eugenol dapat di-gunakan untuk mengurangi rasa sakit, sedangkan tanin 
dapat diguna-kan untuk mengobati sakit perut.
Sirih merah sebagai tanaman obat multi fungsi
Sejak
 jaman nenek moyang kita dahulu tanaman sirih merah telah diketahui 
memiliki berbagai khasiat obat untuk menyembuhkan berbagai jenis 
penyakit, di samping itu sirih merah memiliki nilai-nilai spiritual yang
 tinggi. Sirih merah diperguna-kan sebagai salah satu bagian penting 
yang harus disediakan dalam setiap upacara adat ”ngadi saliro”. 
Air rebusannya yang mengandung antiseptik digunakan untuk menjaga 
kesehatan rongga mulut dan menyembuhkan penyakit keputihan serta bau tak
 sedap.
Penelitian
 terhadap tanaman sirih merah sampai saat ini masih sangat kurang 
terutama dalam pengembangan sebagai bahan baku untuk bio-farmaka. Selama
 ini pemanfaatan sirih merah di masyarakat hanya ber-dasarkan pengalaman
 yang dilaku-kan secara turun temurun dari orang tua kepada anak atau 
saudara ter-dekat secara lisan. Di Jawa, terutama di Kraton Jogyakarta, 
tanaman sirih merah telah dikonsumsi sejak dahulu untuk menyembuhkan 
berbagai jenis penyakit. Bedasarkan pengalaman suku Jawa tanaman sirih 
merah mempunyai manfaat me-nyembukan penyakit ambeien, ke-putihan dan 
obat kumur, alkaloid di dalam sirih merah inilah yang berfungsi sebagai 
anti mikroba.
Selain
 bersifat antiseptik sirih merah juga bisa dipakai mengobati penyakit 
diabetes, dengan meminum air rebusan sirih merah setiap hari akan 
menurunkan kadar gula darah sampai pada tingkat yang normal. Kanker 
merupakan penyakit yang cukup banyak diderita orang dan sangat 
mematikan, dapat disembuhkan dengan menggunakan serbuk atau rebusan dari
 daun sirih merah. Beberapa pengalaman di masyarakat menunjukkan bahwa 
sirih merah dapat menurunkan penyakit darah tinggi, selain itu juga 
dapat menyem-buhkan penyakit hepatitis.
Sirih
 merah dalam bentuk teh herbal bisa mengobati asam urat, kencing manis, 
maag dan kelelahan, ini telah dilakukan oleh klinik herbal senter yang 
ada di Jogyakarta, di mana pasiennya yang berobat sem-buh dari diabetes 
karena mengkonsumsi teh herbal sirih merah. Sirih merah juga sebagai 
obat luar dapat memperhalus kulit.
Secara
 empiris diketahui tanaman sirih merah dapat menyembuhkan penyakit batu 
ginjal, kolesterol, asam urat, serangan jantung, stroke, radang prostat,
 radang mata, masuk angin dan nyeri sendi.
Hasil
 uji praklinis pada tikus dengan pemberian ekstrak hingga dosis 20 g/kg 
berat badan, aman dikonsumsi dan tidak bersifat toksik, pada dosis 
tersebut mampu me-nurunkan kadar glukosa darah tikus sebesar 34,3%. 
Lebih tinggi penu-runannya dibandingkan dengan pem-berian obat anti 
diabetes militus komersial Daonil 3,22 mml/kg yang hanya menurunkan 27% 
glukosa darah tikus. Hasil uji praklinis pada tikus, dapat di pakai 
sebagai acuan penggunaan pada orang yang men-derita kencing manis. Saat 
ini sudah cukup banyak klinik herbal center yang menggunakan sirih merah
 sebagai ramuan atau terapi yang berkhasiat dan manjur untuk 
pe-nyembuhan berbagai jenis penyakit.
 2. Tanaman Kina
  Pohon kina ini kulitnya berasa pahit. 
Tanaman ini tergolong tanaman yang menyerbuk silang dan sangat 
hetezigot. Oleh karena itu hasil penyerbukan dengan bijinya sangat 
beragam. Tanaman kina kalisaya ini tumbuh liar dihutan basah dan hutan 
berlumut, di pegunungan Andes, pada ketinggian 1050 m – 1500 m diatas 
permukaan laut, terutama di Peru bagian selatan dan Bolivia. Tanaman 
herbal Kina ini tumbuh baik pada lereng gunung dengan curah hujan diatas
 2000 mm setahun dan tersebar merata sepanjang tahun, dengan iklim yang 
lembab dan suhu antara 12 – 21 derajat celcius. Dari daerah asalnya 
dipegunungan Andes tanaman ini menyebar ke Indonesia dan India. Di pulau
 Jawa tanaman ini dibudidayakan didaerah pegunungan dengan ketinggian 
antara 800 – 1600 m diatas permukaan laut.
Penggunaan tanaman herbal kina, dan sebagai bahan Obat herbal untuk mengobati beberapa penyakit, antara lain :
Ciri-ciri tanaman herbal Kina kalisaya :
- Kulit : Berasa pahit.
- Daun : letak daun berhadapan, bentuk bundar telur sungsang lonjong, panjang 8 – 15 cm dan lebar 3 – 6 cm. Permukaan bagian bawah berambut halus seperti beludru terutama pada daun yang masih muda, panjang tangkai 1 – 1,5 cm. Daun penumpu lebih panjang dari tangkai, bila sudah terbuka daun penumpu akan gugur.
- Bunga : Perbungaan malai, berambut halus seperti beludru, kelompok bunga-bunga mengumpul disetiap ujung perbungaan. Kelompok bunga berbentuk tabung dan bergigi dibagian atasnya. Bunga berbentuk bintang, berbau wangi, panjang tabung 9 mm. Helaian mahkota bagian dalam berwarna merah menyala, berambut rapat dan pendek. Panjang benang sari setengan dari bagian tabung bunga.
- Buah : berwarna kemerahan bila telah masak, berbentuk seperti telur.
- Biji : Berbentuk lanset ellips, panjang 4 mm dan bersayap.
Penggunaan tanaman herbal kina, dan sebagai bahan Obat herbal untuk mengobati beberapa penyakit, antara lain :
- Sebagai obat yang sangat ampuh untuk mengobati malaria.
- Mengobati penyakit jantung.
- Sebagai obat untuk kejang otot.
- Sebagai tamiflu pada flu burung.
- Sebagai katalis yang baik pada proses berbagai idustri minuman.
- Sebagai Biopestisida atau pestisida nabati dan
 
- Sebagai bahan kosmetika.
3. Jahe

Jahe (Zingiber Officinale) merupakan tanaman obat berupa tumbuhan rumpun berbatang semu. Jahe berasal dari Asia Pasifik yang tersebar dari India sampai Cina. Oleh karena itu kedua bangsa ini disebut-sebut sebagai bangsa yang pertama kali memanfaatkan jahe terutama sebagai bahan minuman, bumbu masak dan obat-obatan tradisional.
Jahe termasuk dalam suku temu-temuan (Zingiberaceae), se-famili dengan temu-temuan lainnya seperti temu lawak (Cucuma xanthorrizha), temu hitam (Curcuma aeruginosa), kunyit (Curcuma domestica), kencur (Kaempferia galanga), lengkuas (Languas galanga) dan lain-lain. Nama daerah jahe antara lain halia (Aceh), beeuing (Gayo), bahing (Batak Karo), sipodeh (Minangkabau), jahi (Lampung), jahe (Sunda), jae (Jawa dan Bali), jhai (Madura), melito (Gorontalo), geraka (Ternate), dsb.
Manfaat Tanaman Jahe
Rimpang jahe dapat digunakan sebagai bumbu masak, pemberi aroma dan rasa pada makanan seperti roti, kue, biskuit, kembang gula dan berbagai minuman. Jahe juga dapat digunakan pada industri obat, minyak wangi, industri jamu tradisional, diolah menjadi asinan jahe, dibuat acar, lalap, bandrek, sekoteng dan sirup.
Dewasa ini para petani cabe menggunakan jahe sebagai pestisida alami. Dalam perdagangan jahe dijual dalam bentuk segar, kering, jahe bubuk dan awetan jahe. Disamping itu terdapat hasil olahan jahe seperti: minyak astiri dan koresin yang diperoleh dengan cara penyulingan yang berguna sebagai bahan pencampur dalam minuman beralkohol, es krim, campuran sosis dan lain-lain.
Adapun manfaat secara pharmakologi antara lain adalah sebagai karminatif (peluruh kentut), anti muntah, pereda kejang, anti pengerasan pembuluh darah, peluruh keringat, anti inflamasi, anti mikroba dan parasit, anti piretik, anti rematik, serta merangsang pengeluaran getah lambung dan getah empedu.
4. Lidah Buaya
Tanaman Lidah buaya mengandung banyak gizi yang dibutuhkan oleh tubuh. Komponennya dengan bentuk gel yang sebagian besar adalah air mencapai 99.5% jumlah total, serta dengan total padatan terlarut hanya 0,49 %, lemak 0,067 %, karbohidrat 0,043 %, protein 0,038 %, vitamin 0,49 %, vitamin C 3,476 mg (Furnawanthi, 2002). Sedangkan kandungan gizi yang tinggi di dalamnya adalah vitamin C.
 
Berikut beberapa kandungan lidah buaya dan manfaatnya:
Mengurangi gula dalam darah.
Salah satu zat yang terkandung dalam lidah buaya adalah aloe emodin, sebuah senyawa organik dari golongan antrokuinon yang mengaktivasi jenjang sinyal insulin seperti pencerap insulin-beta dan -substrat1, fosfatidil inositol-3 kinase dan meningkatkan laju sintesis glikogen dengan menghambat glikogen sintase kinase 3beta, sehingga sangat berguna untuk mengurangi rasio gula darah. Selain itu, Menurut Ayurveda, pengobatan tradisional India, manfaat lidah buaya telah hipoglikemik. Yaitu dapat mengurangi glukosa darah (gula dalam darah) pada orang dengan diabetes.
Obat antiseptic & obat luka bakar
Tanaman lidah buaya daun dan akarnya mengandung saponin dan flavonoid, 
di samping itu daunnya mengandung tanin dan polifenol (Hutapea, 2000). 
Saponin ini mempunyai kemampuan sebagai pembersih sehingga efektif untuk
 menyembuhakan luka terbuka, sedangkan tanin dapat digunakan sebagai 
pencegahan terhadap infeksi luka karena mempunyai daya antiseptik dan 
obat luka bakar. Flavonoid dan polifenol mempunyai aktivitas sebagai 
antiseptic (Harborne, 1987).
Obat pencahar
Karena lidah buaya lateks (kuning jus diekstraksi dari lapisan luar daun) mengandung molekul dengan efek pencahar yang kuat (disebut "anthranoids"), tanaman bisa efektif dalam kasus-kasus sembelit. Manfaat ini juga diakui oleh WHO dan ditunjukkan dalam beberapa penelitian.
Regenerasi kulit
Kaya antioksidan (flavonoid, vitamin C, beta-karoten), lidah buaya akan memiliki anti-penuaan. Sebuah studi yang dilakukan di Turki 2009, menunjukkan bahwa lidah buaya dapat membantu regenerasi jaringan kulit. Selain itu dapat memudarkan bekas luka dan garis garis putih/merah akibat kehamilan atau strecth mark, merawat luka kecil akibat teriris pisau dan tergores serta memudarkan bintik-bintik kehitaman pada kulit.
Membantu pencernaan
Penelitian telah menunjukkan gel lidah buaya mampu mengusir dan membinasakan racun dan bahan asing lainnya yang biasanya menempel pada usus. Racun dan benda asing yang menempel pada usus sangatlah berbahaya sebab mengakibatkan akumulasi limbah sehingga dapat memblokir saluran usus dan mengurangi kemampuan tubuh untuk menyerap nutrisi. Manfaat lidah buaya adalah dapat menghilangkan limbah dan membantu dalam pengaturan asam. Hal tersebut dapat mencegah Anda dari menderita gangguan pencernaan dan juga dapat membersihkan darah serta meningkatkan sirkulasi normal.

Jahe (Zingiber Officinale) merupakan tanaman obat berupa tumbuhan rumpun berbatang semu. Jahe berasal dari Asia Pasifik yang tersebar dari India sampai Cina. Oleh karena itu kedua bangsa ini disebut-sebut sebagai bangsa yang pertama kali memanfaatkan jahe terutama sebagai bahan minuman, bumbu masak dan obat-obatan tradisional.
Jahe termasuk dalam suku temu-temuan (Zingiberaceae), se-famili dengan temu-temuan lainnya seperti temu lawak (Cucuma xanthorrizha), temu hitam (Curcuma aeruginosa), kunyit (Curcuma domestica), kencur (Kaempferia galanga), lengkuas (Languas galanga) dan lain-lain. Nama daerah jahe antara lain halia (Aceh), beeuing (Gayo), bahing (Batak Karo), sipodeh (Minangkabau), jahi (Lampung), jahe (Sunda), jae (Jawa dan Bali), jhai (Madura), melito (Gorontalo), geraka (Ternate), dsb.
Manfaat Tanaman Jahe
Rimpang jahe dapat digunakan sebagai bumbu masak, pemberi aroma dan rasa pada makanan seperti roti, kue, biskuit, kembang gula dan berbagai minuman. Jahe juga dapat digunakan pada industri obat, minyak wangi, industri jamu tradisional, diolah menjadi asinan jahe, dibuat acar, lalap, bandrek, sekoteng dan sirup.
Dewasa ini para petani cabe menggunakan jahe sebagai pestisida alami. Dalam perdagangan jahe dijual dalam bentuk segar, kering, jahe bubuk dan awetan jahe. Disamping itu terdapat hasil olahan jahe seperti: minyak astiri dan koresin yang diperoleh dengan cara penyulingan yang berguna sebagai bahan pencampur dalam minuman beralkohol, es krim, campuran sosis dan lain-lain.
Adapun manfaat secara pharmakologi antara lain adalah sebagai karminatif (peluruh kentut), anti muntah, pereda kejang, anti pengerasan pembuluh darah, peluruh keringat, anti inflamasi, anti mikroba dan parasit, anti piretik, anti rematik, serta merangsang pengeluaran getah lambung dan getah empedu.
4. Lidah Buaya
Tanaman Lidah buaya mengandung banyak gizi yang dibutuhkan oleh tubuh. Komponennya dengan bentuk gel yang sebagian besar adalah air mencapai 99.5% jumlah total, serta dengan total padatan terlarut hanya 0,49 %, lemak 0,067 %, karbohidrat 0,043 %, protein 0,038 %, vitamin 0,49 %, vitamin C 3,476 mg (Furnawanthi, 2002). Sedangkan kandungan gizi yang tinggi di dalamnya adalah vitamin C.
Berikut beberapa kandungan lidah buaya dan manfaatnya:
Mengurangi gula dalam darah.
Salah satu zat yang terkandung dalam lidah buaya adalah aloe emodin, sebuah senyawa organik dari golongan antrokuinon yang mengaktivasi jenjang sinyal insulin seperti pencerap insulin-beta dan -substrat1, fosfatidil inositol-3 kinase dan meningkatkan laju sintesis glikogen dengan menghambat glikogen sintase kinase 3beta, sehingga sangat berguna untuk mengurangi rasio gula darah. Selain itu, Menurut Ayurveda, pengobatan tradisional India, manfaat lidah buaya telah hipoglikemik. Yaitu dapat mengurangi glukosa darah (gula dalam darah) pada orang dengan diabetes.
Obat antiseptic & obat luka bakar
Obat pencahar
Karena lidah buaya lateks (kuning jus diekstraksi dari lapisan luar daun) mengandung molekul dengan efek pencahar yang kuat (disebut "anthranoids"), tanaman bisa efektif dalam kasus-kasus sembelit. Manfaat ini juga diakui oleh WHO dan ditunjukkan dalam beberapa penelitian.
Regenerasi kulit
Kaya antioksidan (flavonoid, vitamin C, beta-karoten), lidah buaya akan memiliki anti-penuaan. Sebuah studi yang dilakukan di Turki 2009, menunjukkan bahwa lidah buaya dapat membantu regenerasi jaringan kulit. Selain itu dapat memudarkan bekas luka dan garis garis putih/merah akibat kehamilan atau strecth mark, merawat luka kecil akibat teriris pisau dan tergores serta memudarkan bintik-bintik kehitaman pada kulit.
Membantu pencernaan
Penelitian telah menunjukkan gel lidah buaya mampu mengusir dan membinasakan racun dan bahan asing lainnya yang biasanya menempel pada usus. Racun dan benda asing yang menempel pada usus sangatlah berbahaya sebab mengakibatkan akumulasi limbah sehingga dapat memblokir saluran usus dan mengurangi kemampuan tubuh untuk menyerap nutrisi. Manfaat lidah buaya adalah dapat menghilangkan limbah dan membantu dalam pengaturan asam. Hal tersebut dapat mencegah Anda dari menderita gangguan pencernaan dan juga dapat membersihkan darah serta meningkatkan sirkulasi normal.
 Liday Buaya mempuanyai 20 manfaat, dan inilah manfaat daru lidah buaya :
5. Tanaman Temulawak
merupakan tanaman obat yang sangat popular di kalangan masyarakat Indonesia khususnya masyarakat jawa. Temulawak merupakan tumbuhan asli Indonesia dan memiliki khasiat yang lengkap. Temulawak atau juga disebut Curcuma biasanya diberikan kepada anak anak untuk menambah nafsu makan mereka. Temulawak juga dapat menghilangkan flek-flek hitam pada wajah dan kandungan minyak atsirinya dapat membersihkan isi perut serta memperlancar ASI pada wanita yang menyusui. Penelitian lebih lanjut mengemukakan bahwa temulawak sangat ampuh untuk mengobati penyakit hati atau penyakit liver dan menurunkan kadar kolesterol dalam darah karena dalam temulawak terdapat kandungan kurkumin yang dapat menyehatkan hati. Sama seperti jahe dan kencur, cara mengkonsumsi temulawak adalah dengan diparut dan diambil sari airnya.
6. Tanaman Mengkudu
mengkudu adalah tanaman tradisional yang banyak tumbuh dimana mana dari dataran rendah sampai dataran tinggi. Tanaman ini termasuk dalam jenis kopi-kopian dengan tumbuhan yang tidak terlalu tinggi. Buahnya hijau dengan bentuk yang lonjong dan bertotol totol dnegan biji yang banyak dan kecil dalam daging buahnya. Mengkudu banyak berkembang biak secara liar namun banyak juga yang memelihara tanaman ini di halaman rumah. Mengkudu juga dikenal dengan nama pace yang bermanfaat sebagai salah satu obat untuk mengurangi hipertensi, sakit kuning, demam, flu, batuk, dan sakit perut. Tanaman ini juga bermanfaat untuk kecantikan yaitu menghilangkan sisik pada kaki. Pada dasarnya buah mengkudu yang masak berbau tidak sedap, namun justru buah itulah yang mengandung banyak zat penting seperti morinda diol, morindone, morindin, damnacanthal, metil asetil, asam kapril dan sorandiyiol yang sangat bermanfaat untuk kesehatan.
7. Mahkota Dewa
merupakan tanaman yang sangat terkenal yang memiliki banyak manfaat untuk kesehatan. Tanaman mahkota dewa ini sebenarnya berasal dari Papua dan memiliki berbagai zat aktif yang seperti alkaloid, saponin, flavonoid dan polivenol. Beberapa manfaat tanaman ini untuk kesehatan adalah sebagai zat ampuh untuk detoksifikasi menghilangkan racun racun dalam tubuh, sumber anti bakteri dan virus, dapat meningkatkan sistim kekebalan tubuh, meningkatkan vitalitas, mengurangi kadar gula dalam darah, mengurangi penggumpalan darah, melancarkan peredaran darah ke seluruh tbuh, mengurangi kandungan kolesterol dan resiko penyakit jantung koroner, mengandung antiinlamasi, sebagai anti oksidan dan dapat membantu mengurangi sakit pada saat pendarahan. Tumbuhan ini tidak besar namun dapat tumbuh hingga sepanjang 3 meter. Buahnya berwarna merah dan tumbuh dari batang hingga ke ranting.
  - Mendinginkan kulit yang terbakar sinar matahari, terutama bagi mereka yang kerap bekerja di luar ruangan.
- Mengatasi masalah kulit yang disebabkan cuaca, seperti kulit kering, kemerahan, mengelupas, dan iritasi ringan atau ruam.
- Memudarkan warna kemerahan pada memar di tubuh.
- Mengatasi rasa tidak nyaman yang disebabkan alat cukur.
- Mengatasi luka bakar ringan.
- Meredakan kulit yang melepuh.
- Dapat digunakan sebagai krim anti penuaan dini atau untuk mengatasi keriput.
- Mengobati ruam akibat terkena getah tanaman.
- Mengatasi rasa gatal akibat gigitan serangga.
- Gunakan setiap hari untuk memudarkan bekas luka dan strecth mark, garis-garis putih atau merah akibat kehamilan.
- Merawat luka kecil akibat teriris pisau atau tergores.
- Memudarkan bintik bintik kehitaman pada kulit.
- Dapat berguna sebagai pengganti kondisioner dan jelly untuk rambut.
- Bisa digunakan untuk mengurangi jerawat.
- Digunakan untuk mempercepat penyembuhan sariawan.
- Dapat digunakan sebagai body lotion alami.
- Untuk meredakan otot yang keram atau menegang.
- Digunakan untuk mengurangi keluhan pada masalah gusi.
- Mengurangi ketombe pada kepala.
- Mengatasi kutu air.
5. Tanaman Temulawak
merupakan tanaman obat yang sangat popular di kalangan masyarakat Indonesia khususnya masyarakat jawa. Temulawak merupakan tumbuhan asli Indonesia dan memiliki khasiat yang lengkap. Temulawak atau juga disebut Curcuma biasanya diberikan kepada anak anak untuk menambah nafsu makan mereka. Temulawak juga dapat menghilangkan flek-flek hitam pada wajah dan kandungan minyak atsirinya dapat membersihkan isi perut serta memperlancar ASI pada wanita yang menyusui. Penelitian lebih lanjut mengemukakan bahwa temulawak sangat ampuh untuk mengobati penyakit hati atau penyakit liver dan menurunkan kadar kolesterol dalam darah karena dalam temulawak terdapat kandungan kurkumin yang dapat menyehatkan hati. Sama seperti jahe dan kencur, cara mengkonsumsi temulawak adalah dengan diparut dan diambil sari airnya.
6. Tanaman Mengkudu
mengkudu adalah tanaman tradisional yang banyak tumbuh dimana mana dari dataran rendah sampai dataran tinggi. Tanaman ini termasuk dalam jenis kopi-kopian dengan tumbuhan yang tidak terlalu tinggi. Buahnya hijau dengan bentuk yang lonjong dan bertotol totol dnegan biji yang banyak dan kecil dalam daging buahnya. Mengkudu banyak berkembang biak secara liar namun banyak juga yang memelihara tanaman ini di halaman rumah. Mengkudu juga dikenal dengan nama pace yang bermanfaat sebagai salah satu obat untuk mengurangi hipertensi, sakit kuning, demam, flu, batuk, dan sakit perut. Tanaman ini juga bermanfaat untuk kecantikan yaitu menghilangkan sisik pada kaki. Pada dasarnya buah mengkudu yang masak berbau tidak sedap, namun justru buah itulah yang mengandung banyak zat penting seperti morinda diol, morindone, morindin, damnacanthal, metil asetil, asam kapril dan sorandiyiol yang sangat bermanfaat untuk kesehatan.
7. Mahkota Dewa
merupakan tanaman yang sangat terkenal yang memiliki banyak manfaat untuk kesehatan. Tanaman mahkota dewa ini sebenarnya berasal dari Papua dan memiliki berbagai zat aktif yang seperti alkaloid, saponin, flavonoid dan polivenol. Beberapa manfaat tanaman ini untuk kesehatan adalah sebagai zat ampuh untuk detoksifikasi menghilangkan racun racun dalam tubuh, sumber anti bakteri dan virus, dapat meningkatkan sistim kekebalan tubuh, meningkatkan vitalitas, mengurangi kadar gula dalam darah, mengurangi penggumpalan darah, melancarkan peredaran darah ke seluruh tbuh, mengurangi kandungan kolesterol dan resiko penyakit jantung koroner, mengandung antiinlamasi, sebagai anti oksidan dan dapat membantu mengurangi sakit pada saat pendarahan. Tumbuhan ini tidak besar namun dapat tumbuh hingga sepanjang 3 meter. Buahnya berwarna merah dan tumbuh dari batang hingga ke ranting.

















